Penyusunan KLHS RPJM Kab.Karawang 2016-2021
August 24, 2016Saat ini, dalam kancah global pola pendidikan yang berkembang telah mengalami pergeseran paradigma, dari pola pendidikan untuk industry menuju pola pendidikan menuju kewirausahaan. Sementara itu, dalam kerangka nasional, Pemerintah memiliki Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan penjenjangan kualifikasi kompetensi atau capaian pembelajaran. Dalam memformulasikan capaian pembelajaran, penyelenggara pendidikan menetapkan domain ilmu pengetahuan sebagai dasar pembelajaran, sementara pengguna menetapkan kebutuhan keterampilan dan kemampuan menyelesaikan permasalahan. Kedua hal ini perlu diformulasikan titik temunya, dan tentu tidak terlepas dari kemampuan beradaptasi dan mengoperasionalkan teknologi dari setiap lulusan untuk melengkapi kemampuan analisis dan sintesis dalam kerangka spasial.
Hal-hal di atas telah mulai diadopsi oleh Departemen Geografi dalam beberapa tahun terakhir ini, namun tidak dapat dipungkiri berbagai tantangan masih dihadapi untuk mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Diantara tantangannya adalah mampu mengikuti ritme dinamika pembangunan saat ini, yang tidak hanya berbasis pembangunan fisik infrastruktur semata, tetapi juga pengembangan aplikasi teknologi, dan termasuk prediksi atau prakiraan kondisi di masa depan, dalam hal ini khususnya dalam perspektif keruangan.
Tantangan di atas harus segera ditanggapi karena kebutuhan pasar atas lulusan Geografi saat ini semakin besar, baik atas dasar kebutuhan penggunaan teknologi berbasis data geospatial dalam pembangunan, juga karena era otonomi daerah yang telah membuka urgensi perspektif keruangan dalam perencanaan, pengembangan dan pengelolaan wilayah.
Selain itu, tantangan lainnya adalah Era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), yang membuka peluang bagi para Geograf untuk dapat berkompetisi dan berkontribusi, baik dalam tataran nasional maupun global. Terlebih karena salah satu profesi yang dipertukarkan dalam MEA menjadi core pendidikan dalam Geografi. Selain itu, penyempurnaan program MDG’s menjadi SDG’s merupakan salah satu thunnel kontribusi bagi para geograf dalam pembangunan berkelanjutan, hal ini mengingat perspektif dan analisis spatial sangat erat dalam capaian 17 poin tujuan yang ditetapkan.
Berdasarkan urgensi di atas, maka PPGT UI bersama Departemen Geografi FMIPA UI bermaksud menyelenggarakan diskusi reguler, untuk menggali masukan, tanggapan, yang kelak dapat diformulasikan dalam proses pengadopsian kurikulum di Departemen Geografi. Kegiatan diskusi ini diwadahi dalam Bentuk Diskusi Internal Geografi, yang mengundang para dosen dan asisten, mahasiswa, dan alumni. Pada bulan Juni tahun 2016 dilakukan putaran ke-2 dengan tema, Geografi & Tantangannya Saat Ini. (SSA)