[rad_page_section id=’rpsBN351MS3QW2KHCFXHIM1UWSC0EI4FHW1′ first=’true’ last=’true’ section_name=’Section’ v_padding=” classes=” visibility=’None’ background_opts=” background_color=” background_image=” background_position=” background_cover=” background_repeat=” background_attachment=” background_gradient_dir=” start_gr=” end_gr=’#eeeeee’ video_url=” border_top_width=’0′ border_top_color=” border_top_type=” border_bottom_width=’0′ border_bottom_color=” border_bottom_type=” ][rad_page_container id=’rpcW4MG3FVVP30M4NSQI5WWYHV5AW1NTTT9′ layout=’full’ first=’true’ last=’true’ top=’true’ classes=” visibility=’None’ float=’left’ background_opts=” background_color=” background_opacity=” background_image=” background_position=” background_cover=” background_repeat=” background_attachment=” background_gradient_dir=” start_gr=” end_gr=’#eeeeee’ border_top_width=’0′ border_top_color=” border_top_type=” border_bottom_width=’0′ border_bottom_color=” border_bottom_type=” ][rad_page_widget id=’rpwWD253DL528KJ34MADFGLQWDMTH9GHO0Y’ type=’rad_image_widget’ top=’true’ type=’rad_image_widget’ image=’https://ppgt.ui.ac.id/wp-content/uploads/62/2016/12/P_20161208_111609.jpg’ text_title=’ ‘ link=” lightbox=’true’ text_caption=’Kondisi Konvensi SKKNI Bidang Informasi Geospasial 8 Desember 2016, di Hotel Santika Bogor ‘ width=’1060′ height=” hoverc=” hoverbg=” clear_float=’no’ resizing=’none’ visibility=’none’ delay=’0′ title_color=” title_size=” title_w=” text_color=” type=’rad_image_widget’ id=’rpwWD253DL528KJ34MADFGLQWDMTH9GHO0Y’ ][/rad_page_widget][rad_page_widget id=’rpwT1JXGJP2AUQY0TTAY7CGUIU14GG8U1UM’ type=’rad_text_widget’ last=’true’ type=’rad_text_widget’ text_title=’Konvensi SKKNI Bidang Informasi Geospasial’ text_subtitle=” rich_key=’text_data’ col_alignment=’left’ visibility=’none’ delay=” clear_float=’no’ icon=” icon_margin=’5′ icon_alignment=’left’ icon_animation=’none’ title_color=” subtitle_color=” text_color=” title_size=” title_w=” subtitle_size=” subtitle_w=” text_size=” cb_margin=” ct_margin=” tt_margin=” st_margin=” tet_margin=” rich_key=’text_data’ type=’rad_text_widget’ id=’rpwT1JXGJP2AUQY0TTAY7CGUIU14GG8U1UM’ ]

Konvensi SKKNI bidang informasi geospasial dilakukan atas dasar Undang-undang Nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial. Tercantum pada pasal 55 dan 56 UU no. 4 Tahun 2011, tenaga pelaksana Informasi geospasial harus kompeten dan tersertifikasi agar menghasilkan standar yang sama.

Konvensi tanggal 8 Desember 2016 ini merupakan puncak acara yang telah dilakukan dalam beberapa waktu terakhir untuk menyepakati kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia bidang Informasi Geospasial. Kompetensi dasar yang dimiliki oleh SDM bidang informasi geospasial merupakan hal dinamis yang harus terus disesuaikan dengan perkembangan teknologi sehingga SDM bidang informasi geospasial mampu bersaing dengan tenaga kerja asing terutama di era MEA ini.

Acara ini diikuti oleh 95 peserta undangan dari 133 undangan, peserta undangan terdiri dari akademisi, asosiasi kartografii indonesia (AKI), masyarakat ahli penginderaan jauh (MAPIN), berbagai industri yang bergerak dibidang informasi geospasial, Kementerian/Lembaga (LAPAN, ESDM, Kementan, & KLHK).

Terdapat 260 kompetensi dasar kerja bidang informasi geospasial yang telah disepakati dan mencakup beberapa sub bidang survey;

1. Sub Bidang Survei Kewilayahan
2. Sub Bidang Kartografi
3. Sub Bidang Sistem Informasi Geografis
4. Sub Bidang Penginderaan Jauh
5. Sub Bidang Fotogrametri
6. Sub Bidang Hidrografi dan
7. Sub Bidang Survei Terestris

Kementerian Ketenagakerjaan RI yang diwakili oleh Aris Hermantyo mengapresasi dalam pelaksanaan penyusunan SKKNI bidang informasi geospasial terlihat dari SKKNI yang dibuat langsung menyeluruh pada bidang-bidang yang berkaitan dengan informasi geospasial. Dengan harapan setelah diadakan konvensi ini segera ada tindak lanjut penetepan SKKNI sehingga dapat langsung bermanfaat bagi masyarakat.

Acara konvensi ini ditutup oleh Prof. Dr. Hasanuddin Z. Abidin selaku Kepala BIG. Dalam pidato penutupnya beliau mengatakan Sumber Daya Manusia (SDM) Informasi Geospasial merupakan permasalahan yang utama dalam perkembangan Informasi Geospasial di Indonesia. Usaha untuk meningkatkan kemampuan SDM tersebut membutuhkan waktu paling lama. Kepala BIG juga menambahkan dengan adanya SKKNI diharapkan dapat memperkuat kemampuan SDM dan Asosiasi Pemetaan sehingga dapat menjadi kedaulatan geospasial.

[/rad_page_widget][/rad_page_container][/rad_page_section]